Kebaikan dan Perbuatan Buruk
Banyak mahluk mengatakan bahwa mereka telah
mempelajari ajaran-ajaran untuk " Berbuat kebajikan dan menghindari
perbuatan buruk ", tetapi mereka tidak mengetahui bagaimana caranya
melakukan kebajikan dan menghindari perbuatan buruk.
Dengan melakukan kebajikan, tentunya mereka telah
menghindari perbuatan buruk. Walaupun kadangkala kebajikan yang dilakukan,
kadangkala secara tidak terduga dapat menimbulkan efek yang tidak baik. Bahkan
dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, setiap mahluk memiliki pandangan yang
saling berbeda dalam mengartikan kebajikan dan keburukan.
Saya mengambil salah satu contoh kecil dimana, dengan
memberikan derma kepada anak-anak yang meminta-minta dipinggir jalan telah
menimbulkan berbagai pertentangan. Disatu pihak ada yang menganggap bahwa
mereka memberikan uang kecil kepada anak-anak dipinggir jalan berarti mereka
telah berbuat amal dan melakukan kebajikan.
Dipihak lainnya, banyak pula yang mengatakan bahwa
dengan memberikan uang kecil kepada anak-anak dipinggir jalan, berarti telah
mendidik mereka menjadi anak-anak yang malas dan hanya tergantung belas-kasihan
orang lain saja. Selanjutnya mereka yang memiliki pandangan pertama dapat pula
mengatakan bahwa mereka telah rela dengan iklas untuk berderma kepada para
mahluk yang membutuhkan bantuan. Perdebatan ini mungkin tidak akan pernah
berakhir, akhirnya kedua pihak tidak menghasilkan keputusan apapun dan hanya
membuang waktu mereka sia-sia.
Lain pula dengan pandangan mereka yang selalu mempelajari
dan menganggap ajaran spiritual seperti pengetahuan umum lainnya. Mereka bahkan
tidak akan memperdulikannya, karena mereka tidak benar-benar melatih dan
membina ajaran spiritual dalam kehidupannya.
Mereka hanya mempelajari atau membaca pengetahuan
"Berbuat kebajikan dan menghindari perbuatan buruk", selanjutnya
mereka merasa telah menjalankannya. Setelah membaca, mereka langsung merasa
pandai karena telah mengetahuinya. Kebiasaan mempelajari tanpa membina,
akhirnya membuat mereka tertutup dari intisari ajaran yang sebenarnya dari
ungkapan sederhana ini. Mereka yang tergolong kelompok ini, secara tidak
langsung akan terbawa menjadi lebih bersombong diri telah menganggap dirinya
sebagai mahluk yang lebih pandai dan lebih bajik dari yang lainnya.
Berbuat kebajikan dan menghindari perbuatan buruk,
tampak sangat mudah dan selalu dianggap rendah oleh para mahluk. Ternyata
bilamana mereka menjalankannya dengan sungguh-sungguh, mereka akan memahami
lebih dalam lagi akan sulitnya untuk dapat menjalankan dengan sebenarnya.
Dengan timbulnya berbagai masalah, sangat tidak mengherankan bilamana para guru
spiritual dapat mengetahui apakah para muridnya yang menerima ajaran telah
membina kehidupan spiritualnya atau hanya menganggap ajarannya sebagai
pengetahuan umum saja.
Para umat Bunda Mulia yang menjalankan kehidupan
spiritual, telah menyadari bahwa dengan membaca mantra, bermeditasi, dan
berpuja bhakti berarti mereka telah berbuat kebajikan dan menghindari perbuatan
buruk. Segala halangan yang timbul dalam pembinaan adalah hal yang wajar bagi
mereka yang membinanya, dan tidak adanya halangan yang timbul dari pembinaan
juga merupakan hal yang wajar bagi mereka yang tidak membinanya. Dengan
timbulnya berbagai macam halangan, berarti pemahaman mereka semakin dekat dengan
intisari ajaran yang sebenarnya dari pembinaan membaca mantra, bermeditasi, dan
berpuja bhakti.
Sebagai mahluk yang selalu diperdaya oleh pikiran,
sangat sulit untuk benar-benar menjalankan kebajikan dan menghindari perbuatan
buruk. Bahkan untuk menjadi orang baik rasanya sudah sangat sulit, apalagi
untuk menjadi mahluk spiritual.
Demikian pula bagi para umat Bunda Mulia, mereka
selalu membina kesadaran sejati dan roh sejati, sehingga mereka selalu dapat
berbuat kebajikan dan terbebaskan dari perbuatan buruk dan terbebaskan dari
segala halangan-halangannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar