Selasa, 13 November 2012

Kebaikan dan Perbuatan Buruk



Kebaikan dan Perbuatan Buruk

Banyak mahluk mengatakan bahwa mereka telah mempelajari ajaran-ajaran untuk " Berbuat kebajikan dan menghindari perbuatan buruk ", tetapi mereka tidak mengetahui bagaimana caranya melakukan kebajikan dan menghindari perbuatan buruk.
Dengan melakukan kebajikan, tentunya mereka telah menghindari perbuatan buruk. Walaupun kadangkala kebajikan yang dilakukan, kadangkala secara tidak terduga dapat menimbulkan efek yang tidak baik. Bahkan dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, setiap mahluk memiliki pandangan yang saling berbeda dalam mengartikan kebajikan dan keburukan.


Saya mengambil salah satu contoh kecil dimana, dengan memberikan derma kepada anak-anak yang meminta-minta dipinggir jalan telah menimbulkan berbagai pertentangan. Disatu pihak ada yang menganggap bahwa mereka memberikan uang kecil kepada anak-anak dipinggir jalan berarti mereka telah berbuat amal dan melakukan kebajikan.
Dipihak lainnya, banyak pula yang mengatakan bahwa dengan memberikan uang kecil kepada anak-anak dipinggir jalan, berarti telah mendidik mereka menjadi anak-anak yang malas dan hanya tergantung belas-kasihan orang lain saja. Selanjutnya mereka yang memiliki pandangan pertama dapat pula mengatakan bahwa mereka telah rela dengan iklas untuk berderma kepada para mahluk yang membutuhkan bantuan. Perdebatan ini mungkin tidak akan pernah berakhir, akhirnya kedua pihak tidak menghasilkan keputusan apapun dan hanya membuang waktu mereka sia-sia.
Lain pula dengan pandangan mereka yang selalu mempelajari dan menganggap ajaran spiritual seperti pengetahuan umum lainnya. Mereka bahkan tidak akan memperdulikannya, karena mereka tidak benar-benar melatih dan membina ajaran spiritual dalam kehidupannya.
Mereka hanya mempelajari atau membaca pengetahuan "Berbuat kebajikan dan menghindari perbuatan buruk", selanjutnya mereka merasa telah menjalankannya. Setelah membaca, mereka langsung merasa pandai karena telah mengetahuinya. Kebiasaan mempelajari tanpa membina, akhirnya membuat mereka tertutup dari intisari ajaran yang sebenarnya dari ungkapan sederhana ini. Mereka yang tergolong kelompok ini, secara tidak langsung akan terbawa menjadi lebih bersombong diri telah menganggap dirinya sebagai mahluk yang lebih pandai dan lebih bajik dari yang lainnya.
Berbuat kebajikan dan menghindari perbuatan buruk, tampak sangat mudah dan selalu dianggap rendah oleh para mahluk. Ternyata bilamana mereka menjalankannya dengan sungguh-sungguh, mereka akan memahami lebih dalam lagi akan sulitnya untuk dapat menjalankan dengan sebenarnya. Dengan timbulnya berbagai masalah, sangat tidak mengherankan bilamana para guru spiritual dapat mengetahui apakah para muridnya yang menerima ajaran telah membina kehidupan spiritualnya atau hanya menganggap ajarannya sebagai pengetahuan umum saja.
Para umat Bunda Mulia yang menjalankan kehidupan spiritual, telah menyadari bahwa dengan membaca mantra, bermeditasi, dan berpuja bhakti berarti mereka telah berbuat kebajikan dan menghindari perbuatan buruk. Segala halangan yang timbul dalam pembinaan adalah hal yang wajar bagi mereka yang membinanya, dan tidak adanya halangan yang timbul dari pembinaan juga merupakan hal yang wajar bagi mereka yang tidak membinanya. Dengan timbulnya berbagai macam halangan, berarti pemahaman mereka semakin dekat dengan intisari ajaran yang sebenarnya dari pembinaan membaca mantra, bermeditasi, dan berpuja bhakti.
Sebagai mahluk yang selalu diperdaya oleh pikiran, sangat sulit untuk benar-benar menjalankan kebajikan dan menghindari perbuatan buruk. Bahkan untuk menjadi orang baik rasanya sudah sangat sulit, apalagi untuk menjadi mahluk spiritual.
Demikian pula bagi para umat Bunda Mulia, mereka selalu membina kesadaran sejati dan roh sejati, sehingga mereka selalu dapat berbuat kebajikan dan terbebaskan dari perbuatan buruk dan terbebaskan dari segala halangan-halangannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar